Minggu, 03 Juni 2012

Ibu Pintar dan Taqwa, Pakar Formula Kebangkitan Generasi (Catatan Pasca-KIMB: Khilafah, Jalan Baru Melahirkan Generasi Cemerlang)

[Nindira Aryudhani, S.Pi, M.Si]

Kisah Irshad Manji belum lagi mendingin, negeri ini diterpa panasnya isu Lady Gaga dan Corby. Aneh, mengapa harus ada perdebatan antara kebenaran dan kesalahan tentang ketiganya? Padahal sudah nyata, mereka adalah para perempuan perusak generasi muda. Memangnya apa yang patut dipuja dan dibanggakan dari mereka bertiga? Tidak ada. Bahkan bukan tidak mungkin, anak dari para perempuan seperti mereka akan sangat malu jika mengetahui perilaku ibunya yang justru menghancurkan generasi.

Perempuan dalam Potret Kapitalistik
Manji, Lady Gaga dan Corby tak diragukan lagi sepak terjangnya. Mereka termasuk para perempuan yang menjadikan ide-ide kapitalis sebagai pijakan. Mereka juga ‘dengan sadar’ berkontribusi untuk mengajak kaum perempuan selainnya untuk terkooptasi pada ide-ide tersebut. Para pengusung ide serupa pun bersuara senada. Yaitu dengan menyatakan bahwa persoalan perempuan akan terselesaikan dengan membebaskan perempuan berkiprah dimana pun, terutama dalam ranah publik. Dengan itu suara dan partisipasinya diperhitungkan, baik dalam keluarganya maupun masyarakat. Alih-alih mampu mengangkat nasib perempuan, posisi perempuan dalam sistem demokrasi kapitalis justru menjadi racun yang kian mengukuhkan kegagalan menyelesaikan persoalan-persoalan perempuan. Sebaliknya, ide-ide kapitalis-sekular sukses menjerumuskan perempuan ke dalam jurang kejahiliahan dan kegelapan. Kegelapan ini tidak akan pernah beranjak dari umat secara keseluruhan selama umat Islam mencampakkan aturan-aturan dari Allah Swt dan Rasul-Nya.
Sebagaimana diketahui, kaum perempuan di berbagai belahan dunia, termasuk di Dunia Islam, sudah lama mengalami ketertindasan di berbagai lini kehidupan. Kapitalisme telah dengan congkaknya menuduh bahwa nasib perempuan dalam Islam tidak akan pernah bahagia karena Islam bersikap tidak adil terhadap perempuan. Sistem kapitalis-liberal ini yang telah sekian lama bercokol, nyatanya tidak pernah mengubah nasib perempuan.

Selasa, 15 Mei 2012

ANAK TIRI TAK BOLEH MERATAP LAGI

[Nindira Aryudhani, S.Pi, M.Si.]
 
“Nisaa… Sini, Cantik,” panggil Bunda lembut. Annisaa, gadis kecil yang tengah asyik mengamati kupu-kupu di taman itu, menoleh, tersenyum dan memenuhi panggilan bundanya.
“Iya, Bun,” seru Nisaa sambil berlari-lari kecil menuju Bunda.
“Lihat… Abi sudah datang menjemput kita. Kita pulang sekarang ya, Sayang,” ucap Bunda penuh cinta. Bunda menunjukkan kedatangan Abi pada Nisaa. Abi baru saja pulang dari toko alat-alat listrik di seberang komplek, beli kabel rol. Karena jalan raya sangat ramai di sore hari, maka Abi berpesan pada Nisaa dan Bunda agar menunggunya di taman komplek saja, tak jauh dari pintu gerbang komplek.
“Na’am, Bunda,“ sambut Nisaa dengan salah satu kosakata bahasa Arab yang sedang paling sering ia ucapkan. Nisaa menoleh pada Abi. Abi pun berjalan mendekat.
“Assalamu’alaykum,” Abi mengucapkan salam. Nisaa dan Bunda menyambutnya dengan tersenyum.
“Wa’alaykumussalam,” jawab Nisaa dan Bunda bersamaan. Abi pun balas tersenyum.
“Nisaa habis ngapain sama Bunda? Asyik banget kayaknya. Abi jadi pengen tahu,” tanya Abi sambil menggendong Nisaa. Meski sudah 7 tahun, Abi masih suka menggendong Nisaa. Sebenarnya, Bunda sudah sering mengingatkan Abi tentang hal ini. Apalagi, insya Allah Nisaa akan punya adik, karena Bunda sedang mengandung 5 bulan. Bukannya Bunda tidak setuju jika Abi sesekali memanjakan Nisaa. Hanya saja, maksud Bunda, Nisaa juga harus dijaga agar selalu siap belajar menjadi sosok yang dewasa. Tidak hanya karena akan punya adik, melainkan suatu saat Nisaa juga akan menjadi perempuan dewasa. Jadi menurut Bunda, Nisaa harus dipersiapkan sejak dini untuk menjadi muslimah tangguh. Agar ia menjadi pencetak generasi berkualitas di masa depan nanti, insya Allah. Berhubung Nisaa masih kecil, maka pendewasaannya pun dengan bentuk pembelajaran yang semudah dan sekecil apapun yang sekiranya sudah bisa dijangkau oleh akal dan tingkat berpikirnya.

Kamis, 10 Mei 2012

PENGGEMAR K-POP SEJATI

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]

Fenomena Bintang Korea
Jay Park, penyanyi berdarah Korea asal Amerika Serikat ini menyambangi Jakarta untuk kedua kalinya. Kali ini Jay Park datang dalam rangkaian promo album barunya yang bertajuk “New Breed”. Jay akan bertemu dengan penggemarnya selama dua hari di Jakarta, terhitung Rabu dan Kamis, 09-10 Mei 2012 (okezone.com, 08/05/2012). Sebelumnya, Suju (Super Junior) telah lebih dulu datang ke Indonesia untuk menghibur penggemarnya pada 27-29 April 2012 lalu (republikaonline, 28/04/2012). Serupa dengan Jay, Suju pun disambut oleh jutaan penggemar, di Bandara Soekarno Hatta (republikaonline, 27/04/2012). Saking antusiasnya, Elf (sebutan untuk fans Suju)yang berasal dari mana-mana ini, rela menunggu berjam-jam di bawah terik matahari, demi menunggu pintu dibuka agar bisa segera memasuki gedung Mata Elang Indoor Stadium (MEIS), Ancol, tempat konser Suju berlangsung. Rata-rata penonton konser Suju, telah tiba sejak pagi hari, meski panitia baru membuka pintu utama pukul 17.30 wib. Satu jam menjelang konser yang berlangsung pada pukul 18.30 wib, masih terdapat antrian panjang Elf yang sabar menunggu panggilan panitia pintu masuk berdasarkan kelas tiket. Harga tiket resmi termahal kelas Super VIP Seat Rp 1,7 juta, yang tiket termurah Rp 500 ribu (republikaonline, 28/04/2012).
Suju dan Jay Park menjadi begitu terkenal dan punya fans tetap tentu bukan suatu kebetulan. Faktanya, demam K-pop muncul karena alasan klise yang sangat manusiawi, yaitu fisiknya. Budaya tersebut direpresentasikan dengan wajah cantik jelita berkulit putih bak porselen yang lembut dan mulus atau wajah ganteng yang imut, innoncent dan proposional. Meskipun rumor di balik semua penampakan wajah dan penampilan sang ikon dihantui beritatidak asli’ alias hasil dari operasi plastik, tapi para fans tidak peduli karena fisik yang sempurna itulah yang mereka puja, fisik yang tidak mereka miliki (www.cerita.otsuzo.com, 06/03/2012).


Kamis, 03 Mei 2012

Balada Buruh Pintar dalam Getar Dawai Ketenagakerjaan


[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]

May Day 2012 di Indonesia

Hari Buruh Internasional atau May Day, yang jatuh pada hari Selasa (01/05), diperingati oleh jutaan buruh di seluruh dunia. Para pekerja atau buruh memanfaatkan momentum peringatan tersebut untuk memperjuangkan hak-hak normatif mereka yang kerap terabaikan oleh nafsu meraup keuntungan yang sebesar-besarnya (republikaonline, 01/05/2012). Tahun ini, setidaknya 50 ribu buruh datang ke Jakarta untuk berunjuk rasa dalam rangka memperingati Mayday (liputan6.com, 27/04/2012). Ratusan buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka pada Selasa (01/05/2012) siang. Mereka menuntut beberapa hal, antara lain penghapusan sistem kerja kontrak dan peningkatan kesejahteraan buruh. Unjuk rasa di depan Istana tidak berlangsung lama. Sekitar 13.00 WIB, massa bergerak menuju ke Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk melakukan deklarasi manifesto buruh Indonesia (liputan6.com, 01/05/2012).

Saking mengglobalnya May Day, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kemarin (01/05/2012), meluangkan waktu untuk memantau unjuk rasa buruh di berbagai wilayah Indonesia dari kantor Presiden (tribunnews.com, 01/05/2012). Bahkan beberapa hari yang lalu, Presiden SBY dijadwalkan makan nasi kotak bersama para buruh di Batam usai menunaikan shalat Jumat (27/4) (republikaonline, 26/04/2012). Selanjutnya, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, menjelaskan bahwa Presiden SBY selalu menyimak aspirasi semua warga negara, termasuk para buruh. Menurutnya, Presiden telah membangun sistem yang siap bekerja kapan saja untuk menyerap suara masyarakat, sehingga tidak perlu menunggu demo untuk tahu itu (liputan6.com, 01/05/2012). Presiden menyampaikan ucapan selamat hari buruh kepada semua pekerja yang memperingati hari buruh internasional pada 1 Mei. Presiden mengharapkan agar seluruh acara dalam rangka memperingati hari buruh dapat berjalan dengan tertib. Presiden juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berbagi simpati dengan kaum buruh yang merayakan Hari Buruh (antaranews.com, 01/05/2012).

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar pun mengatakan bahwa pihaknya membuka posko guna menangkap aspirasi para pekerja menyambut hari buruh 1 Mei. Ia mengharapkan agar dalam menyambut hari buruh, para pekerja tidak meninggalkan pekerjaannya untuk berdemo. Untuk itu, ia berharap, perusahaan-perusahaan mengadakan kegiatan yang positif menyangkut hari buruh. Ia mencontohkan dengan memberikan penghargaan pengabdian kepada para pekerja pada saat hari buruh nanti. Muhaimin menyatakan bahwa kaum buruh memang belum sejahtera. Menurutnya, hal ini harus dihadapi bersama. Jika membutuhkan peraturan, maka pihaknya siap memberikan. Yang penting buruh dan pemerintah bersatu untuk perbaikan keadaan (antaranews.com, 30/04/2012).

Senin, 30 April 2012

Merencanakan Keluarga tanpa Keluarga Berencana

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]

Muqodimah
Pada pertengahan Maret 2012 ada pemberitaan bahwa laju pertumbuhan penduduk Kota Bogor tergolong cukup tinggi. Setiap tahunnya, rata-rata pertumbuhan penduduk kota berjuluk Kota Hujan itu mencapai 2,79%. Ketua Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kota Bogor, Nia Kurniasih, mengatakan sensus penduduk tahun 2000 mencatat jumlah penduduk Kota Bogor sebanyak 750.819 jiwa. Dengan laju pertumbuhan di atas 2%, jumlahnya diperkirakan mencapai satu juta jiwa pada 2012. Laju pertumbuhan penduduk idealnya 0,5%. Kami harapkan tidak ada lagi keluarga yang tidak menjadi peserta KB,kata Nia. Untuk menggencarkan upaya pengendalian penduduk melalui program KB, pihaknya telah meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Tahun ini, dua pihak tersebut akan menyediakan seluruh kebutuhan alat kontrasepsi dan pendukung lainnya. Bahkan, tahun ini tidak ada pengadaan dari APBD. Semuanya sudah dipenuhi oleh pemprov dan BKKBN pusat (republikaonline, 19/03/2012). Hal ini sejalan dengan anggaran untuk BKKBN tahun 2012 yang meningkat sekitar Rp 100 miliar dibandingkan tahun 2011. Anggaran 2011 Rp 2,4 Triliun, 2012 akan menjadi Rp 2,5 Triliun (okezone.com, 09/12/2011).


Jumat, 27 April 2012

Kongruensi “Cahaya” dalam Kiprah Perempuan Pasca-Hari Kartini 2012

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]

“Habis Gelap Terbitlah Terang”, Benarkah?
Tinta sejarah belum lagi kering menulis namanya, namun kaum perempuan di negerinya sudah terbata-bata membaca cita-citanya. Ya, RA Kartini adalah seorang tokoh suku Jawa yang juga dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Indonesia. RA Kartini dilahirkan di Jepara, Jawa Tengah, tanggal 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 (tokopupukonline, 10/04/2012).
Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964, tanggal 02 Mei 1964, yang menetapkan RA Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahirnya, 21 April, diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini (tokopupukonline, 10/04/2012).
Kartini sudah identik dengan apa yang tersirat dalam kumpulan suratnya; DOOR DUISTERNIS TOT LICHT, yang terlanjur diartikan oleh Armijn Pane sebagai, Habis Gelap Terbitlah Terang. Sedangkan Prof. Dr. Haryati Soebadio, Dirjen Kebudayaan Depdikbud, yang notabene cucu RA Kartini mengartikannya sebagai “Dari Gelap Menuju Cahaya, yang jika dilihat dalam Al Quran akan tertulis sebagai,Minadzhdzhulumati ilaan Nuur. Ini merupakan inti ajaran Islam yg membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya (iman), sebagaimana terjemahan ayat dalam QS Al-Baqarah ayat 275 (Biografi Tokoh Muslim: RA Kartini, 20/04/2012).
Sayang itu semua sudah mengalami banyak deviasi sejak diluncurkan dahulu, setelah berlalu tiga generasi konsep Kartini tentang emansipasi semakin hari semakin hari jauh meninggalkan makna pencetusnya. Sekarang dgn mengatasnamakan Kartini para feminis justru berjalan dibawah bayang-bayang alam pemikiran Barat, suatu hal yang sejatinya ditentang oleh Kartini (Biografi Tokoh Muslim: RA Kartini, 20/04/2012).

Sabtu, 14 April 2012

Perempuan Terpelajar Abad 21, Dari Fatamorgana Menuju Visi Mulia

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]

Intelektual Perempuan Abad 21
Abad milenium adalah abad modern di mana perempuan berpendidikan tinggi bukan sesuatu yang langka. Bukan rahasia bahwa kapasitas berpikir para perempuan telah diperhitungkan dalam peradaban dunia, termasuk Indonesia. Hal ini senada dengan pernyataan Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ananta Kusuma Seta, tentang sumberdaya manusia usia produktif yang berpendidikan tinggi.
Ananta mengatakan bahwa Indonesia akan mendapatkan bonus demografidalam kurun waktu 15 tahun ke depan. Maksud ‘bonus demografi’ itu adalah mayoritas penduduk Indonesia lebih banyak dipenuhi usia angkatan kerja. Artinya, pada rentang waktu 2010-2025, negara ini akan dipenuhi oleh usia produktif. Jika mereka adalah orang yang berpengetahuan, Indonesia akan menjadi negara maju. Peningkatan akses pendidikan tinggi bagi rentang usia 19-23 tahun dirasakan sangat penting. Karena dari 21 juta penduduk berusia 19-23 tahun tersebut, hanya 5,4 juta orang yang bisa mengakses jenjang pendidikan tinggi (antaranews.com, 07/04/2012). Tak heran jika Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan bahwa tidak ada yang dapat menyangkali bahwa kemajuan suatu bangsa dan negara sangat ditentukan pendidikan serta ekonomi dan pendidikan menjadi pilar moral dan peradaban bangsa (antaranews.com, 19/03/2012).
Mahasiswi adalah sebutan bagi perempuan terpelajar selepas sekolah menengah. Pada masanya, sejumlah perguruan tinggi akan siap menampung dengan serangkaian program studi yang menjanjikan. Setiap perguruan tinggi memiliki target tertentu dari kurikulum yang dicanangkannya. Pada umumnya, kurikulum tersebut dimaksudkan untuk menjadikan para peserta didik mudah dalam belajar, mampu meraih nilai terbaik dengan wujud IPK tinggi atau tertinggi, dan sejumlah titel sebagai perempuan berprestasi.
Secara otomatis, hal ini mengkondisikan mahasiswi ingin segera lulus dan memperoleh pekerjaan yang layak dengan modal IPK tinggi dan masa studi yang singkat. Pekerjaan yang diinginkan pun tidak jauh dari terminologi posisi bergengsi dan gaji tinggi, yang tentunya akan makin menambah prestige individu dan keluarga. Demikian halnya bagi para orang tua yang telah berjuang membiayai pendidikan anak-anaknya, sehingga setelah lulus sang anak diharapkan dapat membalas budi yang telah ditanam oleh orang tua sebelumnya.
Saat mencari pekerjaan, terkadang lowongan pekerjaan yang tersedia tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang telah dimiliki. Hal ini biasanya cukup terbaca oleh dunia kerja sehingga lowongan yang diiklankan bertajuk ‘untuk semua jurusan’. Sebutlah pekerjaan sebagai karyawati di bank, wartawati atau pialang di bursa efek. Pekerjaan tersebut tidak mensyaratkan latar belakang disiplin ilmu tertentu. Disamping itu, tawaran gajinya pun membuat makin semangat untuk meraihnya. Jika demikian, lalu bagaimana nasib dan pemanfaatan ilmu yang telah diperoleh di bangku akademik?

Sabtu, 07 April 2012

PENUNDAAN KENAIKAN HARGA BBM TETAP MENYENGSARAKAN PEREMPUAN

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]

Muqodimah: Harga BBM Tak Jadi Naik
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menegaskan bahwa pemerintah tidak menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per 1 April 2012. Menaikkan harga BBM, katanya, merupakan jalan terakhir yang akan dipilih jika tidak ada lagi solusi lebih baik. “Rakyat Indonesia tahu, walau sejak Oktober 2011, harga BBM terus melonjak, tapi sampai sekarang, pemerintah belum menaikkan harga karena pemerintah terus berupaya mencari cari solusi lain, manakala solusi itu dapat ditemukan,” kata SBY (kompas.com, 01/04/2012).
Pemerintah, kata SBY, akan terus mencermati perkembangan harga minyak dunia dalam menentukan apakah akan menyesuaikan harga BBM atau akan bertahan dengan harga BBM yang ada. Sesuai dengan aturan baru dalam APBN-Perubahan yang diputuskan melalui rapat paripurna DPR, Jumat (30/03/2012) hingga Sabtu (31/03/2012), jika ada lonjakan harga minyak pada bulan-bulan mendatang, pemerintah berkewajiban mengkaji ulang harga BBM yang ada. “Kita tarik mundur dalam 6 bulan terakhir, dan apakah sudah diperlukan untuk naikkan harga BBM atau belum, atau tidak perlu ada kenaikan harga itu. Pemerintah akan terus taat asas dan hormati undang-undang yang berlaku,” katanya. Hal tersebut disampaikan SBY dalam jumpa pers yang dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (31/03/2012). Jumpa pers seusai rapat kabinet itu dihadiri para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan pejabat setingkat menteri (kompas.com, 01/04/2012).
Dalam rapat paripurna DPR yang berakhir Sabtu dini hari tersebut, disepakati penambahan ayat 6a dalam pasal 7 Undang-Undang No.22 Tahun 2011 tentang APBN 2012. Makna pasal tujuh beserta ayat tambahannya tersebut adalah, pemerintah berwenang menyesuaikan harga BBM manakala ada perubahan 15% atau lebih rata-rata selama enam bulan terakhir terhadap ICP. Pemerintah juga diberikan kewenangan untuk menetapkan kebijakan pendukung sebagai respon dari penyesuaian harga BBM tersebut. SBY mengatakan, sebagai presiden yang pernah menaikan maupun menurunkan harga BBM, dirinya mengetahui dampak kenaikan harga BBM terhadap masyarakat. Selama delapan tahun memerintah, SBY tiga kali menaikkan harga BBM dan tiga kali pula menurunkannya. Dia mengatakan, menaikkan harga BBM bukanlah suatu kebijakan yang baru. Hal itu juga dilakukan pemerintah-pemerintah sebelumnya. Berdasarkan catatan, sejak Indonesia merdeka, kata Presiden, pemerintah 38 kali menaikkan harga BBM (kompas.com, 01/04/2012).
”Di era reformasi, tujuh kali, termasuk di saat Presiden Gus Dur dan Megawati,” katanya. Meskipun demikian, menurut SBY, kenaikan harga BBM dilakukan demi menyelamatkan ekonomi nasional. Kemudian jika kenaikan BBM itu diputuskan, maka pasti ada bantuan dan perlindungan para rakyat miskin atau yang berpenghasilan rendah. ”Dengan penjelasan ini, terikat pula dengan ketentuan pasal 6 ayat a, dengan sendirinya tidak ada kenaikan pada 1 April,” tegas SBY (kompas.com, 01/04/2012).

Minggu, 01 April 2012

Intelektual, Jangan Galau Menanggapi Kenaikan BBM

[Kanti Rahmillah, S.T.]

Jadi terpancing untuk menulis sesuatu yg lebih teknis dalam isu kenaikan BBM ini, coz ada teman sekelas, dia bilang “ kant, kenapa kita harus menolak kenaikan BBM?bukannya jika kita berbicara dari sudut pandang seorang ekonom, kenaikan BBM adalah suatu hal yg logis? kamu pasti menentang kenaikan BBM kan?ya minimal biar saya jg bisa ikut-ikutan orang kebanyakan, menolak BBM juga!”. Kurang lebih pertanyaanya begitu. Saya sedikit kaget dan takjub pada teman saya ini...dia cerdas orangnya, wong IPK nya jauh diatas rata2 dan dia pun anak kesayangan prof  bonar sinaga (guru besar IPB).

 Saat itu mungkin jawaban saya kurang sistematis...akhirnya jadi tergerak untuk menuliskannya,..karena tidak sedikit mahasiswa apalagi mahasiswa fakultas ekonomi yang setuju dengan kenaikan BBM, mereka fikir dengan membenarkan pemerintah dalam perhitungan ekonomi yg jelimet, yg hanya bisa difahami oleh para ahli, mereka akan dipandang sebagai intelektualitas yg berfikir realistis. Seminar2 dan diskusi2 yang dilakukan dalam kampus seolah olah menyiratkan bahwa hanya orang cerdaslah yang dapat memahami secara mendalam keputusan pemerintah perihal kenaikan BBM.

Euforia kampus mendukung pemerintah sepertinya sengaja dibuat-buat,...walaupun sepengamatan saya tentunya tidak berhasil,..menurut LSI (lembaga survei indonesia) sebesar 86 % masyarakat indonesia menolak kenaikan harga BBM. Melihat proentase yang besar ini, ditambah seluruh kalangan mulai dari bupati, mahasiswa, buruh, ibu rumah tangga, bahkan ulama seluruhnya turun kejalan, Fantastik kan...saya sampai berfikir ruh revolusi timur tengah (arab spring) sampai ke Indonesia...saya jadi aneh dengan wakil rakyat yang hampir semua partai pro terhadap kenaikan APBN,.jadi anda2 ini wakil rakyat yang mana?....

Jumat, 30 Maret 2012

Korea, Kiblat Baru Lifestyle Anak Muda

[Rina Yunita, S.P.]


Saat ini siapa sih yang ga kenal dengan grup band asal korea Super Junior yang terkenal dengan lagu Mr simplenya atau Shinee dengan Lucifernya, Big Bang dengan Liesnya, dan MBlaq dengan Monalisanya. Belum lagi girl band korea yang saat ini menjadi hitsnya anak-anak remaja bahkan dewasa seperti SNSD, 2NE1, Wonder Girl, dan teman-temannya. Kalo ga kenal, pasti kita dibilang ketinggalan zaman, ga gaul, kuper alias kurang pergaulan. Lebih parah lagi kalo ada yang sampe bilang begini, “ hallloooww kmane aje loh, hari gini ga ngorea”. Kemungkinan itulah kalimat yang bakal nyasar ke kita. 
Itu baru ngebicarain grup band korea dan lagu-lagunya yang memang lagi in di kalangan anak muda zaman sekarang. Belum lagi kalo kita ngebicarain tentang sinetron korea yang bukan lagi digilai oleh para remaja, tapi juga dewasa sampe yang berumah tangga. Bukan Cuma anak cewek tapi juga cowok. Bahkan sampe bapak-bapak juga ternyata banyak yang suka. Dari segi ide cerita menarik ditambah dengan aktor-aktrisnya punya tampang yang lumayan bisa bikin air liur kita mengalir perlahan, tangan gemeteran, jantung deg-degan, dan rasanya mau teriak saking imut dan gantengnya para aktor dan aktrisnya. Betul ga? (ayo ngaku).

Kamis, 29 Maret 2012

MENGUSUT FENOMINI (Fenomena Rok Mini)

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]

Fenomena rok mini memang sudah sejak lama menjadi standar fisik penunjang penampilan bagi kalangan perempuan bekerja, khususnya yang tidak menutup aurat. Dan terkait dengan hal ini, maka sekali lagi, ada-ada saja yang diurus Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Setelah merealisasikan sejumlah proyek fasilitas internal DPR bernilai milyaran rupiah, kini lembaga yang mengatasnamakan Wakil Rakyat itu mengatur pakaian para stafnya. Aturan itu adalah, DPR melarang perempuan yang menjadi stafnya memakai rok mini. Mereka harus berpakaian sopan dan tidak boleh berpenampilan seksi (haluan kepri, 06/03/2012).
Berkenaan dengan citra DPR sebagai tempat bertugasnya anggota dewan yang terhormat, maka Ketua DPR, Marzuki Alie pun angkat bicara. Ia menyatakan bahwa pelarangan penggunaan rok mini bagi staf menjadi bagian tugas kesekjenan. Namun, ia berpandangan bahwa pakaian perempuan yang tidak pantas menjadi salah satu pendorong kaum laki-laki untuk melakukan tindakan asusila hingga pemerkosaan.DPR ini nggak ngurusi rok mini. Tapi, kita tahu, banyak sekali terjadinya perkosaan, kasus-kasus asusila, karena perempuannya tidak berpakaian yang pantas sehingga membuat hasrat laki-laki itu menjadi berubah. Itu yang harus dihindari. Namanya laki-laki, ada pakaian yang tidak pantas, itu yang menarik laki-laki itu akhirnya berbuat sesuatu,kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/3/2012) (tribunnews.com, 06/03/2012).

Film yang Mendidik

[Rina Yunita, S.P.]

Belum lama ini tepatnya tanggal 1 Maret 2012 diadakan launching perdana film yang berjudul “Negeri 5 Menara”. Film yang diangkat dari sebuah novel karya Ahmad Fuadi ini banyak disukai oleh para masyarakat khususnya para pembaca novel karena terkenal dengan mantra saktinya man jadda wa jadaa yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh dia akan sukses. Secara singkat film negeri 5 menara ini mengisahkan tentang 6 pemuda belia yang berasal dari daerah yang berbeda. Mereka bertemu di Pesantren Pondok Madani untuk menuntut ilmu dan berusaha menggapai cita-cita mereka. Film ini berpesan kepada kita agar jangan pernah meremehkan impian atau cita-cita. Setinggi apapun impian itu, Allah akan mendengarnya. 

Keberadaan film-film Indonesia yang sarat akan makna dan pendidikan seperti film negeri 5 menara atau film lainnya seperti laskar pelangi, alangkah lucunya negeri ini, dan emak ingin naik haji masih jarang diproduksi. Kebanyakan film-film yang beredar di bioskop-bioskop lokal di Indonesia tidak lepas dari tema cinta remaja, pergaulan remaja yang bebas dan bumbu-bumbunya yang berbau seks. Ada pula film yang mengangkat tema agama, misalnya saja sang pencerah yang mengangkat sejarah berdirinya suatu organisasi islam, perempuan berkalung surban hingga Film Tanda Tanya yang menuai kontroversi tidak hanya di kalangan ulama, tetapi juga masyarakat lantaran begitu kental dengan aroma pluralisme. Kontroversi ini kiranya dijadikan strategi promosi tersendiri untuk film tersebut. Bahkan lebih parah lagi, perfilman nasional saat ini juga diramaikan dengan berjamurnya film horor bernuansa seks, semisal Tali Pocong Perawan, Suster Keramas, Pocong Ngesot, Hantu Puncak Datang Bulan, Darah Janda  Kolong Wewe dan yang sejenisnya. Produser film ini berusaha menyuguhkan adegan panas kepada masyarakat dan memperlihatkan eksploitasi tubuh perempuan.

REKONTEKSTUALISASI PENGELOLAAN AIR PASCAHARI AIR SEDUNIA 2012

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]

Muqodimah
Air merupakan senyawa paling berlimpah di dalam sistem hidup dan mencakup 70% atau lebih dari bobot hampir semua bentuk kehidupan. Air mengisi semua bagian dari tiap sel. Air juga merupakan medium tempat berlangsungnya transport nutrien, reaksi-reaksi enzimatis metabolisme, sel dan transfer energi kimia. Oleh karena itu, semua aspek dari struktur dan fungsi sel harus beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan kimia air (Buku Dasar-dasar Biokimia Jilid 1).
Betapa pentingnya peran air bagi kehidupan ini sesuai dengan firman Allah Swt: “Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).” (TQS An-Nahl [16]: 65). Serta: “Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (TQS Al-Kahfi [18]: 45).
Islam memandang air sebagai perkara asasi, karena Allah Swt telah memuliakan air. Allah Swt menjadikan air sebagai poros kehidupan di bumi, menjadikan air sebagai sesuatu yang suci serta menghubungkan berbagai macam ibadah dengan air dan keberadaan air. Dengan air itulah seorang Muslim menghilangkan junubnya, berwudhu untuk menyempurnakan kesuciannya dari dua hadats sehingga memungkinkan dirinya berdiri menghadap Allah Swt dalam ibadah yang paling agung, yakni sholat, melakukan thowaf dalam ibadah hajinya di seputar Ka’bah yang dimulai dari Hajar Aswad, memungkinkan dirinya menyentuh mushaf yang mulia, menghilangkan sebagian besar najis yang mengenai dirinya, serta membersihkan tubuhnya, bajunya dan segala sesuatu miliknya (Buku Tuntunan Thoharoh Berdasarkan Qur’an dan Hadits).

Hari Air Sedunia
Hari Air Sedunia (World Day for Water) adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha untuk menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret. Inisiatif peringatan ini diumumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Setiap tahunnya pada Hari Air Sedunia memiliki tema khusus, contohnya pada 2009 “Air Bersama, Peluang Bersama”(Shared water, shared opportunities) (wikipedia, 22/03/2012).

Rabu, 28 Maret 2012

Saat Isu BBM “Dipaksa” Menggerakkan Mahasiswa

[Upik Elvarelza dan Nindira Aryudhani]

Isu kenaikan harga BBM awal April nanti telah menuai protes dari berbagai kalangan. Bagaimanapun, kenaikan harga BBM memang berpotensi menimbulkan efek domino pada setiap lini kehidupan. Protes kenaikan BBM antara lain dilakukan oleh para mahasiswa, yang dengan berbagai latar belakangnya telah satu suara untuk menolak kenaikan harga BBM. Aksinya pun bermacam-macam, mulai dari mengadakan kajian dan diskusi di kampus, audiensi dengan institusi, hingga demonstrasi. Demonstrasi memang langkah efektif para mahasiswa untuk mengekspresikan kekecewaan sekaligus menyampaikan pernyataan sikap mereka terhadap kebijakan pemerintah yang terbukti menyengsarakan rakyat ini. Hal ini pun menjadi potensi yang tak diragukan, karena aksi mahasiswa memang pernah mampu membawa perubahan pada tahun 1998 saat melengserkan Soeharto.
Kini, berbagai aksi yang telah digelar pada umumnya menyuarakan “BBM naik, SBY turun”. Organisasi mahasiswa pun berusaha melakukan hal konkrit untuk menuju perubahan, seperti membakar ban, menyegel SPBU, membakar foto presiden dan semacamnya. Aksi unjuk rasa besar-besaran melibatkan buruh, mahasiswa, dan berbagai unsur elemen masyarakat telah diberitakan akan digelar pada 27 Maret 2012 di Jakarta, sejak beberapa hari sebelumnya. Aksi demo ini digelar untuk menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi (tribunnews.com, 24/03/2012).

Menuju Indonesia Sebagai Bangsa Mandiri, Kuat dan Terdepan Dengan Khilafah

[Sri Mulyati, S.Hut.]

Indonesia adalah negara terkaya yang memiliki kekayaan alam berlimpah dengan pemandangan eksotik dari puncak gunung hingga ke dasar laut, tanah subur (banyaknya gunung berapi dan terletak di antara garis khatulistiwa), lautan terluas di dunia dan dikelilingi oleh dua samudera (jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki oleh negara lain), hutan tropis terbesar di dunia (133.300.543,98 ha dengan keanekaragaman dan plasma nuthfah terlengkap), cadangan gas alam terbesar di dunia tepatnya di blok Natuna (Blok Natuna D-Alpha memiliki 222 triliun kaki kubik cadangan gas), dan pertambangan emas terbesar dengan kualitas terbaik di dunia (bernama PT Freeport Indonesia). Selain sumber daya alam, Indonesia juga memiliki sumber daya manusia yang sangat besar dengan jumlah penduduk terhitung tahun 2010 menurut kementerian Dalam Negeri sebanyak 259.940.857 jiwa, yang berarti Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat setelah China, India dan Amerika.
            Sebagai bangsa terbesar keempat di dunia dengan sumber daya alam yang kaya, Indonesia berpotensi menjadi negara besar dan kuat dan terdepan di bidang ekonomi, politik dan pertahanan keamanan. Namun realitasnya, Indonesia justru terperosok dalam krisis multidimensi yang berkelanjutan; miskin, terbelakang dan tercecer dalam derap kemajuan bangsa-bangsa lain. Deretan lainnya yang menambah potret buram bangsa ini adalah kedaulatannya telah tergadaikan pada kekuatan asing dan telah terseret menjadi subordinat bagi kepentingan korporatokrasi – gabungan kekuatan korporasi, institusi keuangan internasional (IMF, Bank Dunia), dan pemerintah yang menyatukan kekuatan finansial dan politik guna memaksa warga dunia mengikuti kehendak mereka – secara global. Dalam posisi subordinat, bangsa ini tidak mampu memelihara kemerdekaan, kedaulatan, dan kemandiriannya. Apalagi menjadi bangsa besar yang kuat dan terdepan.

Minggu, 25 Maret 2012

Memuliakan Generasi Permata Hati

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]

Anak adalah permata hati. Maka sudah pasti jika kehadirannya merupakan anugerah terindah yang pernah dimiliki oleh orang tua. Hingga Allah Swt berfirman secara khusus untuk menjaga anak-anak kita, yaitu: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami-lah yang akan Memberi Rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.” (TQS Al-Israa [17]: 31). Demikian pula firman Allah Swt yang telah mengabadikan kisah Luqman dalam Al-Qur’an: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.’ ” (TQS Luqman [31]: 13).
Kedua ayat di atas tentu dapat menjadi renungan mendalam. Karena seiring perkembangan zaman, fenomena dunia anak telah diakui jauh dari makna firman Allah Swt tersebut. Bukan sulap bukan sihir, satu di antara segudang fakta masa kini sebagai buah lingkungan sekular-kapitalistik adalah kasus AMN (13 tahun), siswa sekolah dasar yang menusuk temannya sendiri, SM (13 tahun) di Cinere, Depok, pada 17 Februari 2012 lalu (tempo.co, 20/02). Mereka berdua adalah siswa kelas VI SD Negeri I Cinere. Saat ini, AMN telah ditahan di tahanan anak, Polsek Beji, Depok (detiknews, 21/02). Peristiwa ini terjadi hanya karena sehari sebelum penusukan terhadap SM (Kamis, 16 Februari 2012) AMN mendapat ancaman dari SM bahwa dirinya akan dilaporkan ke polisi jika ponsel SM yang dia curi tidak dikembalikan (tempo.co, 18/02).
Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Kak Seto pun angkat bicara, yaitu setelah menemui AMN di tahanan. Menurut Kak Seto,  AMN membuktikan jika tindakan penikaman terhadap SM adalah hasil dari kekerasan yang dapatkan dia sebelumnya. Seperti mengalami kekerasan dari keluarga, yakni ditendang, ditampar dan pukuli berulang kali. Tidak mendapatkan uang jajan dan yang paling menakutkan adalah perceraian kedua orang tua. Jadi untuk mendapatkan perhatian dari keluarga anak itu bertingkah nakal. Kak Seto berharap keluarga pelaku mau mendatangi korban untuk meminta maaf. Ini untuk kebaikan semua. AMN juga belum bisa dipidanakan karena masih dibawah umur. Kak Seto melanjutkan, AMN tidak akan dikeluarkan dari sekolah. Sebab, dalam waktu dekat seluruh pelajar akan menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). Pihaknya juga sudah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok dan pihak sekolah untuk memberikan hak kepada tersangka dan korban menyelesaikan ujian. AMN pun tidak bisa dikeluarkan dari sekolah, karena itu tidak ada dalam aturan (detiknews, 21/02).
Sementara itu, Kapolresta Depok, Kombes Pol Mulyadi Kaharni menuturkan, akan tetap melanjutkan proses hukum kepada AMN. Pihaknya juga menjerat AMN dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, pasal 82 Tahun 2002 dengan ancaman 12 tahun penjara. Karena masih dibawah umur, AMN hanya akan menjalani separuhnya. Sejak pemeriksaan awal, siswa kelas VI SD itu telah menyesali segala perbuatan yang dilakukan kepada rekannya tersebut. Upaya selanjutnya adalah melakukan tes psikologi kepada AMN dengan bantuan psikolog dari Universitas Indonesia (UI) sebagai langkah untuk penyelidikan lebih lanjut faktor penyebab kejadian naas tersebut. Masa depan AMN juga harus tetap diperhatikan, sehingga harus ada jalan keluar (detiknews, 21/02).

BEASISWA DAN KESEMPATAN MEMPELAJARI TURKI


[Sri Mulyati, S.Hut & Nindira Aryudhani, S.Pi, M.Si]

Satu hal memikat yang telah menginspirasi tulisan ini, yaitu pembukaan kursus bahasa Turki di Kampus IPB Dramaga, bertempat di UPT Bahasa, Gedung Perpustakaan LSI lantai 2. Yang tak kalah menarik, IPB sendiri menyajikan penawaran program beasiswa prestasi PASIAD Turki untuk mahasiswa semester IV dan VI untuk tahun akademik 2011-2012, bagi yang terkategori Fakultas MIPA (departemen: Statistika, Ilmu Komputer, Biokimia dan Matematika) dan Fakultas Teknologi Pertanian (departemen: Ilmu dan Teknologi Pangan), dengan batas akhir pengiriman berkas pada tanggal 18 Maret 2012 (Ditmawa IPB, 29/02/2012).
Hal ini sejalan dengan sejumlah kerjasama bilateral RI-Turki yang berlangsung lebih intensif sejak tahun 2011, khususnya di bidang pendidikan. Eep Saefulloh Fatah, salah seorang pakar politik UI, menyatakan bahwa jika dikembangkan kerja sama pendidikan di dunia politik, akan muncul ilmu politik baru yang membuktikan dan menunjukkan keserasian Islam dan demokrasi, usai pertemuannya dengan Presiden Turki, Abdullah Gul, beserta delegasinya di Jakarta (dakwatuna.com, 06/04/2011).
Eep juga menyatakan bahwa sebagian negara Barat beranggapan Islam dan demokrasi tidak sejalan tetapi Indonesia dan Turki, sebagai negara mayoritas berpenduduk Muslim, dapat membuktikan terbalik. Menurut Eep pula, Presiden Gul mengatakan dalam pertemuan tertutup itu bahwa justru banyak ajaran Islam yang dipraktekkan dalam demokrasi seperti penghargaan terhadap perempuan, hak asasi manusia, kebebasan manusia, tanggung jawab serta moralitas dalam politik. Presiden Gul meyakini Indonesia dapat memiliki masa depan demokrasi yang cerah bila dikelola yang layak (dakwatuna.com, 06/04/2011).
Acara ini juga dihadiri antara lain oleh mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Direktur Utama ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf dan Direktur Pemberitaan ANTARA M. Saiful Hadi. Hidayat Nur Wahid mengatakan pertemuan tersebut membahas pentingnya kesadaran untuk terus mengembangkan apa yang dinilai publik sebagai keunggulan Indoensia dan Turki, sebagai negara yang mayoritas berpenduduk Muslim tetapi juga bisa mengembangkan demokrasi dengan bagus. Hidayat menyatakan bahwa ada kesadaran untuk menumbuhkembangkan pengalaman bersama ini, mungkin akan berlanjut dibentuknya pusat kajian Turki di Indonesia atau pusat kajian Indonesia di Turki. Di lain pihak, Saiful Hadi mengatakan pertemuan itu membicarakan kerja sama kedua negara, demokrasi di Turki dan pandangan demokrasi di negara-negara Islam (dakwatuna.com, 06/04/2011).

BUKTI NONFIKSI PERLINDUNGAN KHILAFAH BAGI PEREMPUAN

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]


Perempuan, makhluk cantik ciptaan Allah Swt ini bukanlah selebriti di antara makhluk-Nya yang lain. Bukan pula makhluk yang Rasulullaah saw ibaratkan layak untuk disembah. Akan tetapi, profilnya selalu menarik untuk disisir laksana mencari mutiara di kedalaman samudra berkarang terjal. Terbukti, dalam sejumlah peradaban manusia, antara lain Yunani, Romawi, India, Yahudi dan Arab Jahiliah, perempuan hanya dipandang sebagai bakteri yang tidak layak untuk sekedar hidup. Bahkan dalam peradaban Barat yang dikatakan modern, perempuan hanya menjadi komoditas permainan dan kesenangan ketika masih muda, menarik dan cantik. Akan tetapi saat lanjut usia, bukan tidak mungkin jika nasibnya berakhir di tengah lingkungan panti jompo, na’udzubillaahi min dzaalik. Maka ingatlah bahwa sepanjang sejarah, perempuan tidak pernah mendapatkan kedudukan yang terhormat, kecuali dalam ajaran Islam (Buku Siroh Shohabiyah Jilid 2). Islam telah jelas memuliakan perempuan tanpa limit satuan, karena kemuliaan perempuan tertuang di dalam Al-Qur’an yang kebenarannya dijaga oleh Allah Swt hingga akhir zaman.
Akan tetapi, realita buruknya kondisi masyarakat termasuk perempuan, merupakan hal yang wajar jika dikaitkan dengan situasi global yang tengah didominasi sistem kapitalisme. Sistem yang tegak di atas asas sekularisme-liberalisme ini memang memiliki watak imperialistik dan eksploitatif. Dan ini tercermin dalam berbagai aturan hidup bebas yang dilahirkannya. Masih segar dalam ingatan, sejak tahun 2010 yang berpuncak di akhir 2011 hingga awal 2012, kasus pelecehan seksual di kendaraan umum telah menjadi hal yang wajar. Mulai dari kejadian pelecehan seksual di KRL Jabodetabek dan bus transjakarta, pemerkosaan di mobil angkutan perkotaan, hingga pelarangan rok mini bagi staf perempuan di Gedung DPR.
Ambillah contoh kasus di bus transjakarta. Bus yang lebih akrab disebut busway ini telah menjadi transportasi sehari-hari bagi mayoritas karyawan dan karyawati perkantoran yang notabene adalah kaum terpelajar. Namun kenyataannya, nafsu tidak mengenal pendidikan dan tempat. Apa mau dikata, inilah prinsip kebebasan individu yang menyimpang, bertindak bebas menurut pembenaran pemikiran sendiri tanpa memperhatikan orang lain. Solusi pemisahan antrean khusus penumpang laki-laki dan perempuan di halte-halte busway terbukti tidak efektif. Penumpang, baik laki-laki maupun perempuan, tak dijamin dapat tertib di jalur antrean yang disediakan, karena dalam keadaan terburu-buru. Begitu juga dengan solusi busway khusus wanita, karena tidak menutup kemungkinan pelecehan oleh sesama wanita yang mengalami kelainan seksual (kompasiana, 24/08/2011).
Lain Indonesia, lain pula di Barat. Di AS sebagai jantung kapitalisme, telah dilansir berita tentang Jessica Simpson, seorang aktris dan penyanyi, yang menjadi model foto tanpa busana dan tengah hamil tua untuk sampul majalah Elle edisi bulan April 2012 nanti. Selebriti dunia yang pernah berfoto semacam Simpson antara lain Demi Moore, Britney Spears, Mariah Carey, Claudia Schiffer dan Christina Aguilera (antaranews.com, 08/03/2012). Dan yang sangat menakjubkan, berita ini masuk kategori terpopuler di setiap laman manapun dan saat mengakses berita apapun di dunia maya. Dengan kata lain, berita ini juga telah menjadi berita terpopuler di dunia. Tentu terbayang pula bagaimana komentar-komentar yang beredar seputar kemunculan foto tersebut. Kata-kata tidak senonoh sudah pasti tidak dapat dihindari. Demikian kiranya saat anatomi tubuh telah menjadi komoditas ekonomi kapitalistik, na’udzubillaahi min dzaalik
Maka, perempuan seperti inikah yang layak dilindungi? Mereka tidak menghargai kehormatannya sendiri. Lebih parahnya, masyarakat dunia menikmati, negara-negara sekular pun memfasilitasi. Tak heran jika sampai muncul survey tentang negara yang paling banyak mengakses situs porno, di mana Indonesia termasuk salah satu dari 10 besarnya (kompas.com, 15/03/2012). Namun, perempuan semacam ini memang tetap berhak dilindungi, tapi mereka juga harus dibuat mengerti mengenai sisi kemuliaan yang mereka miliki. Jangan-jangan, mereka sendiri tidak pernah mengetahui sisi kemuliaan dirinya yang harus terjaga. Faktanya, mereka menghalalkan segala cara hingga menjual kemolekan tubuhnya pun karena motivasi ekonomi. Sebagaimana kisah seorang perempuan yang rela menjadi bintang utama film porno dengan bayaran hanya Rp 250.000,- untuk satu kali shooting film (inilah.com, 12/03/2012). Betapa murahnya.