Jumat, 30 Maret 2012

Korea, Kiblat Baru Lifestyle Anak Muda

[Rina Yunita, S.P.]


Saat ini siapa sih yang ga kenal dengan grup band asal korea Super Junior yang terkenal dengan lagu Mr simplenya atau Shinee dengan Lucifernya, Big Bang dengan Liesnya, dan MBlaq dengan Monalisanya. Belum lagi girl band korea yang saat ini menjadi hitsnya anak-anak remaja bahkan dewasa seperti SNSD, 2NE1, Wonder Girl, dan teman-temannya. Kalo ga kenal, pasti kita dibilang ketinggalan zaman, ga gaul, kuper alias kurang pergaulan. Lebih parah lagi kalo ada yang sampe bilang begini, “ hallloooww kmane aje loh, hari gini ga ngorea”. Kemungkinan itulah kalimat yang bakal nyasar ke kita. 
Itu baru ngebicarain grup band korea dan lagu-lagunya yang memang lagi in di kalangan anak muda zaman sekarang. Belum lagi kalo kita ngebicarain tentang sinetron korea yang bukan lagi digilai oleh para remaja, tapi juga dewasa sampe yang berumah tangga. Bukan Cuma anak cewek tapi juga cowok. Bahkan sampe bapak-bapak juga ternyata banyak yang suka. Dari segi ide cerita menarik ditambah dengan aktor-aktrisnya punya tampang yang lumayan bisa bikin air liur kita mengalir perlahan, tangan gemeteran, jantung deg-degan, dan rasanya mau teriak saking imut dan gantengnya para aktor dan aktrisnya. Betul ga? (ayo ngaku).

Kamis, 29 Maret 2012

MENGUSUT FENOMINI (Fenomena Rok Mini)

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]

Fenomena rok mini memang sudah sejak lama menjadi standar fisik penunjang penampilan bagi kalangan perempuan bekerja, khususnya yang tidak menutup aurat. Dan terkait dengan hal ini, maka sekali lagi, ada-ada saja yang diurus Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Setelah merealisasikan sejumlah proyek fasilitas internal DPR bernilai milyaran rupiah, kini lembaga yang mengatasnamakan Wakil Rakyat itu mengatur pakaian para stafnya. Aturan itu adalah, DPR melarang perempuan yang menjadi stafnya memakai rok mini. Mereka harus berpakaian sopan dan tidak boleh berpenampilan seksi (haluan kepri, 06/03/2012).
Berkenaan dengan citra DPR sebagai tempat bertugasnya anggota dewan yang terhormat, maka Ketua DPR, Marzuki Alie pun angkat bicara. Ia menyatakan bahwa pelarangan penggunaan rok mini bagi staf menjadi bagian tugas kesekjenan. Namun, ia berpandangan bahwa pakaian perempuan yang tidak pantas menjadi salah satu pendorong kaum laki-laki untuk melakukan tindakan asusila hingga pemerkosaan.DPR ini nggak ngurusi rok mini. Tapi, kita tahu, banyak sekali terjadinya perkosaan, kasus-kasus asusila, karena perempuannya tidak berpakaian yang pantas sehingga membuat hasrat laki-laki itu menjadi berubah. Itu yang harus dihindari. Namanya laki-laki, ada pakaian yang tidak pantas, itu yang menarik laki-laki itu akhirnya berbuat sesuatu,kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/3/2012) (tribunnews.com, 06/03/2012).

Film yang Mendidik

[Rina Yunita, S.P.]

Belum lama ini tepatnya tanggal 1 Maret 2012 diadakan launching perdana film yang berjudul “Negeri 5 Menara”. Film yang diangkat dari sebuah novel karya Ahmad Fuadi ini banyak disukai oleh para masyarakat khususnya para pembaca novel karena terkenal dengan mantra saktinya man jadda wa jadaa yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh dia akan sukses. Secara singkat film negeri 5 menara ini mengisahkan tentang 6 pemuda belia yang berasal dari daerah yang berbeda. Mereka bertemu di Pesantren Pondok Madani untuk menuntut ilmu dan berusaha menggapai cita-cita mereka. Film ini berpesan kepada kita agar jangan pernah meremehkan impian atau cita-cita. Setinggi apapun impian itu, Allah akan mendengarnya. 

Keberadaan film-film Indonesia yang sarat akan makna dan pendidikan seperti film negeri 5 menara atau film lainnya seperti laskar pelangi, alangkah lucunya negeri ini, dan emak ingin naik haji masih jarang diproduksi. Kebanyakan film-film yang beredar di bioskop-bioskop lokal di Indonesia tidak lepas dari tema cinta remaja, pergaulan remaja yang bebas dan bumbu-bumbunya yang berbau seks. Ada pula film yang mengangkat tema agama, misalnya saja sang pencerah yang mengangkat sejarah berdirinya suatu organisasi islam, perempuan berkalung surban hingga Film Tanda Tanya yang menuai kontroversi tidak hanya di kalangan ulama, tetapi juga masyarakat lantaran begitu kental dengan aroma pluralisme. Kontroversi ini kiranya dijadikan strategi promosi tersendiri untuk film tersebut. Bahkan lebih parah lagi, perfilman nasional saat ini juga diramaikan dengan berjamurnya film horor bernuansa seks, semisal Tali Pocong Perawan, Suster Keramas, Pocong Ngesot, Hantu Puncak Datang Bulan, Darah Janda  Kolong Wewe dan yang sejenisnya. Produser film ini berusaha menyuguhkan adegan panas kepada masyarakat dan memperlihatkan eksploitasi tubuh perempuan.

REKONTEKSTUALISASI PENGELOLAAN AIR PASCAHARI AIR SEDUNIA 2012

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]

Muqodimah
Air merupakan senyawa paling berlimpah di dalam sistem hidup dan mencakup 70% atau lebih dari bobot hampir semua bentuk kehidupan. Air mengisi semua bagian dari tiap sel. Air juga merupakan medium tempat berlangsungnya transport nutrien, reaksi-reaksi enzimatis metabolisme, sel dan transfer energi kimia. Oleh karena itu, semua aspek dari struktur dan fungsi sel harus beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan kimia air (Buku Dasar-dasar Biokimia Jilid 1).
Betapa pentingnya peran air bagi kehidupan ini sesuai dengan firman Allah Swt: “Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).” (TQS An-Nahl [16]: 65). Serta: “Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (TQS Al-Kahfi [18]: 45).
Islam memandang air sebagai perkara asasi, karena Allah Swt telah memuliakan air. Allah Swt menjadikan air sebagai poros kehidupan di bumi, menjadikan air sebagai sesuatu yang suci serta menghubungkan berbagai macam ibadah dengan air dan keberadaan air. Dengan air itulah seorang Muslim menghilangkan junubnya, berwudhu untuk menyempurnakan kesuciannya dari dua hadats sehingga memungkinkan dirinya berdiri menghadap Allah Swt dalam ibadah yang paling agung, yakni sholat, melakukan thowaf dalam ibadah hajinya di seputar Ka’bah yang dimulai dari Hajar Aswad, memungkinkan dirinya menyentuh mushaf yang mulia, menghilangkan sebagian besar najis yang mengenai dirinya, serta membersihkan tubuhnya, bajunya dan segala sesuatu miliknya (Buku Tuntunan Thoharoh Berdasarkan Qur’an dan Hadits).

Hari Air Sedunia
Hari Air Sedunia (World Day for Water) adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha untuk menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret. Inisiatif peringatan ini diumumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Setiap tahunnya pada Hari Air Sedunia memiliki tema khusus, contohnya pada 2009 “Air Bersama, Peluang Bersama”(Shared water, shared opportunities) (wikipedia, 22/03/2012).

Rabu, 28 Maret 2012

Saat Isu BBM “Dipaksa” Menggerakkan Mahasiswa

[Upik Elvarelza dan Nindira Aryudhani]

Isu kenaikan harga BBM awal April nanti telah menuai protes dari berbagai kalangan. Bagaimanapun, kenaikan harga BBM memang berpotensi menimbulkan efek domino pada setiap lini kehidupan. Protes kenaikan BBM antara lain dilakukan oleh para mahasiswa, yang dengan berbagai latar belakangnya telah satu suara untuk menolak kenaikan harga BBM. Aksinya pun bermacam-macam, mulai dari mengadakan kajian dan diskusi di kampus, audiensi dengan institusi, hingga demonstrasi. Demonstrasi memang langkah efektif para mahasiswa untuk mengekspresikan kekecewaan sekaligus menyampaikan pernyataan sikap mereka terhadap kebijakan pemerintah yang terbukti menyengsarakan rakyat ini. Hal ini pun menjadi potensi yang tak diragukan, karena aksi mahasiswa memang pernah mampu membawa perubahan pada tahun 1998 saat melengserkan Soeharto.
Kini, berbagai aksi yang telah digelar pada umumnya menyuarakan “BBM naik, SBY turun”. Organisasi mahasiswa pun berusaha melakukan hal konkrit untuk menuju perubahan, seperti membakar ban, menyegel SPBU, membakar foto presiden dan semacamnya. Aksi unjuk rasa besar-besaran melibatkan buruh, mahasiswa, dan berbagai unsur elemen masyarakat telah diberitakan akan digelar pada 27 Maret 2012 di Jakarta, sejak beberapa hari sebelumnya. Aksi demo ini digelar untuk menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi (tribunnews.com, 24/03/2012).

Menuju Indonesia Sebagai Bangsa Mandiri, Kuat dan Terdepan Dengan Khilafah

[Sri Mulyati, S.Hut.]

Indonesia adalah negara terkaya yang memiliki kekayaan alam berlimpah dengan pemandangan eksotik dari puncak gunung hingga ke dasar laut, tanah subur (banyaknya gunung berapi dan terletak di antara garis khatulistiwa), lautan terluas di dunia dan dikelilingi oleh dua samudera (jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki oleh negara lain), hutan tropis terbesar di dunia (133.300.543,98 ha dengan keanekaragaman dan plasma nuthfah terlengkap), cadangan gas alam terbesar di dunia tepatnya di blok Natuna (Blok Natuna D-Alpha memiliki 222 triliun kaki kubik cadangan gas), dan pertambangan emas terbesar dengan kualitas terbaik di dunia (bernama PT Freeport Indonesia). Selain sumber daya alam, Indonesia juga memiliki sumber daya manusia yang sangat besar dengan jumlah penduduk terhitung tahun 2010 menurut kementerian Dalam Negeri sebanyak 259.940.857 jiwa, yang berarti Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat setelah China, India dan Amerika.
            Sebagai bangsa terbesar keempat di dunia dengan sumber daya alam yang kaya, Indonesia berpotensi menjadi negara besar dan kuat dan terdepan di bidang ekonomi, politik dan pertahanan keamanan. Namun realitasnya, Indonesia justru terperosok dalam krisis multidimensi yang berkelanjutan; miskin, terbelakang dan tercecer dalam derap kemajuan bangsa-bangsa lain. Deretan lainnya yang menambah potret buram bangsa ini adalah kedaulatannya telah tergadaikan pada kekuatan asing dan telah terseret menjadi subordinat bagi kepentingan korporatokrasi – gabungan kekuatan korporasi, institusi keuangan internasional (IMF, Bank Dunia), dan pemerintah yang menyatukan kekuatan finansial dan politik guna memaksa warga dunia mengikuti kehendak mereka – secara global. Dalam posisi subordinat, bangsa ini tidak mampu memelihara kemerdekaan, kedaulatan, dan kemandiriannya. Apalagi menjadi bangsa besar yang kuat dan terdepan.

Minggu, 25 Maret 2012

Memuliakan Generasi Permata Hati

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]

Anak adalah permata hati. Maka sudah pasti jika kehadirannya merupakan anugerah terindah yang pernah dimiliki oleh orang tua. Hingga Allah Swt berfirman secara khusus untuk menjaga anak-anak kita, yaitu: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami-lah yang akan Memberi Rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.” (TQS Al-Israa [17]: 31). Demikian pula firman Allah Swt yang telah mengabadikan kisah Luqman dalam Al-Qur’an: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.’ ” (TQS Luqman [31]: 13).
Kedua ayat di atas tentu dapat menjadi renungan mendalam. Karena seiring perkembangan zaman, fenomena dunia anak telah diakui jauh dari makna firman Allah Swt tersebut. Bukan sulap bukan sihir, satu di antara segudang fakta masa kini sebagai buah lingkungan sekular-kapitalistik adalah kasus AMN (13 tahun), siswa sekolah dasar yang menusuk temannya sendiri, SM (13 tahun) di Cinere, Depok, pada 17 Februari 2012 lalu (tempo.co, 20/02). Mereka berdua adalah siswa kelas VI SD Negeri I Cinere. Saat ini, AMN telah ditahan di tahanan anak, Polsek Beji, Depok (detiknews, 21/02). Peristiwa ini terjadi hanya karena sehari sebelum penusukan terhadap SM (Kamis, 16 Februari 2012) AMN mendapat ancaman dari SM bahwa dirinya akan dilaporkan ke polisi jika ponsel SM yang dia curi tidak dikembalikan (tempo.co, 18/02).
Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Kak Seto pun angkat bicara, yaitu setelah menemui AMN di tahanan. Menurut Kak Seto,  AMN membuktikan jika tindakan penikaman terhadap SM adalah hasil dari kekerasan yang dapatkan dia sebelumnya. Seperti mengalami kekerasan dari keluarga, yakni ditendang, ditampar dan pukuli berulang kali. Tidak mendapatkan uang jajan dan yang paling menakutkan adalah perceraian kedua orang tua. Jadi untuk mendapatkan perhatian dari keluarga anak itu bertingkah nakal. Kak Seto berharap keluarga pelaku mau mendatangi korban untuk meminta maaf. Ini untuk kebaikan semua. AMN juga belum bisa dipidanakan karena masih dibawah umur. Kak Seto melanjutkan, AMN tidak akan dikeluarkan dari sekolah. Sebab, dalam waktu dekat seluruh pelajar akan menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). Pihaknya juga sudah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok dan pihak sekolah untuk memberikan hak kepada tersangka dan korban menyelesaikan ujian. AMN pun tidak bisa dikeluarkan dari sekolah, karena itu tidak ada dalam aturan (detiknews, 21/02).
Sementara itu, Kapolresta Depok, Kombes Pol Mulyadi Kaharni menuturkan, akan tetap melanjutkan proses hukum kepada AMN. Pihaknya juga menjerat AMN dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, pasal 82 Tahun 2002 dengan ancaman 12 tahun penjara. Karena masih dibawah umur, AMN hanya akan menjalani separuhnya. Sejak pemeriksaan awal, siswa kelas VI SD itu telah menyesali segala perbuatan yang dilakukan kepada rekannya tersebut. Upaya selanjutnya adalah melakukan tes psikologi kepada AMN dengan bantuan psikolog dari Universitas Indonesia (UI) sebagai langkah untuk penyelidikan lebih lanjut faktor penyebab kejadian naas tersebut. Masa depan AMN juga harus tetap diperhatikan, sehingga harus ada jalan keluar (detiknews, 21/02).

BEASISWA DAN KESEMPATAN MEMPELAJARI TURKI


[Sri Mulyati, S.Hut & Nindira Aryudhani, S.Pi, M.Si]

Satu hal memikat yang telah menginspirasi tulisan ini, yaitu pembukaan kursus bahasa Turki di Kampus IPB Dramaga, bertempat di UPT Bahasa, Gedung Perpustakaan LSI lantai 2. Yang tak kalah menarik, IPB sendiri menyajikan penawaran program beasiswa prestasi PASIAD Turki untuk mahasiswa semester IV dan VI untuk tahun akademik 2011-2012, bagi yang terkategori Fakultas MIPA (departemen: Statistika, Ilmu Komputer, Biokimia dan Matematika) dan Fakultas Teknologi Pertanian (departemen: Ilmu dan Teknologi Pangan), dengan batas akhir pengiriman berkas pada tanggal 18 Maret 2012 (Ditmawa IPB, 29/02/2012).
Hal ini sejalan dengan sejumlah kerjasama bilateral RI-Turki yang berlangsung lebih intensif sejak tahun 2011, khususnya di bidang pendidikan. Eep Saefulloh Fatah, salah seorang pakar politik UI, menyatakan bahwa jika dikembangkan kerja sama pendidikan di dunia politik, akan muncul ilmu politik baru yang membuktikan dan menunjukkan keserasian Islam dan demokrasi, usai pertemuannya dengan Presiden Turki, Abdullah Gul, beserta delegasinya di Jakarta (dakwatuna.com, 06/04/2011).
Eep juga menyatakan bahwa sebagian negara Barat beranggapan Islam dan demokrasi tidak sejalan tetapi Indonesia dan Turki, sebagai negara mayoritas berpenduduk Muslim, dapat membuktikan terbalik. Menurut Eep pula, Presiden Gul mengatakan dalam pertemuan tertutup itu bahwa justru banyak ajaran Islam yang dipraktekkan dalam demokrasi seperti penghargaan terhadap perempuan, hak asasi manusia, kebebasan manusia, tanggung jawab serta moralitas dalam politik. Presiden Gul meyakini Indonesia dapat memiliki masa depan demokrasi yang cerah bila dikelola yang layak (dakwatuna.com, 06/04/2011).
Acara ini juga dihadiri antara lain oleh mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Direktur Utama ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf dan Direktur Pemberitaan ANTARA M. Saiful Hadi. Hidayat Nur Wahid mengatakan pertemuan tersebut membahas pentingnya kesadaran untuk terus mengembangkan apa yang dinilai publik sebagai keunggulan Indoensia dan Turki, sebagai negara yang mayoritas berpenduduk Muslim tetapi juga bisa mengembangkan demokrasi dengan bagus. Hidayat menyatakan bahwa ada kesadaran untuk menumbuhkembangkan pengalaman bersama ini, mungkin akan berlanjut dibentuknya pusat kajian Turki di Indonesia atau pusat kajian Indonesia di Turki. Di lain pihak, Saiful Hadi mengatakan pertemuan itu membicarakan kerja sama kedua negara, demokrasi di Turki dan pandangan demokrasi di negara-negara Islam (dakwatuna.com, 06/04/2011).

BUKTI NONFIKSI PERLINDUNGAN KHILAFAH BAGI PEREMPUAN

[Nindira Aryudhani, S.Pi., M.Si.]


Perempuan, makhluk cantik ciptaan Allah Swt ini bukanlah selebriti di antara makhluk-Nya yang lain. Bukan pula makhluk yang Rasulullaah saw ibaratkan layak untuk disembah. Akan tetapi, profilnya selalu menarik untuk disisir laksana mencari mutiara di kedalaman samudra berkarang terjal. Terbukti, dalam sejumlah peradaban manusia, antara lain Yunani, Romawi, India, Yahudi dan Arab Jahiliah, perempuan hanya dipandang sebagai bakteri yang tidak layak untuk sekedar hidup. Bahkan dalam peradaban Barat yang dikatakan modern, perempuan hanya menjadi komoditas permainan dan kesenangan ketika masih muda, menarik dan cantik. Akan tetapi saat lanjut usia, bukan tidak mungkin jika nasibnya berakhir di tengah lingkungan panti jompo, na’udzubillaahi min dzaalik. Maka ingatlah bahwa sepanjang sejarah, perempuan tidak pernah mendapatkan kedudukan yang terhormat, kecuali dalam ajaran Islam (Buku Siroh Shohabiyah Jilid 2). Islam telah jelas memuliakan perempuan tanpa limit satuan, karena kemuliaan perempuan tertuang di dalam Al-Qur’an yang kebenarannya dijaga oleh Allah Swt hingga akhir zaman.
Akan tetapi, realita buruknya kondisi masyarakat termasuk perempuan, merupakan hal yang wajar jika dikaitkan dengan situasi global yang tengah didominasi sistem kapitalisme. Sistem yang tegak di atas asas sekularisme-liberalisme ini memang memiliki watak imperialistik dan eksploitatif. Dan ini tercermin dalam berbagai aturan hidup bebas yang dilahirkannya. Masih segar dalam ingatan, sejak tahun 2010 yang berpuncak di akhir 2011 hingga awal 2012, kasus pelecehan seksual di kendaraan umum telah menjadi hal yang wajar. Mulai dari kejadian pelecehan seksual di KRL Jabodetabek dan bus transjakarta, pemerkosaan di mobil angkutan perkotaan, hingga pelarangan rok mini bagi staf perempuan di Gedung DPR.
Ambillah contoh kasus di bus transjakarta. Bus yang lebih akrab disebut busway ini telah menjadi transportasi sehari-hari bagi mayoritas karyawan dan karyawati perkantoran yang notabene adalah kaum terpelajar. Namun kenyataannya, nafsu tidak mengenal pendidikan dan tempat. Apa mau dikata, inilah prinsip kebebasan individu yang menyimpang, bertindak bebas menurut pembenaran pemikiran sendiri tanpa memperhatikan orang lain. Solusi pemisahan antrean khusus penumpang laki-laki dan perempuan di halte-halte busway terbukti tidak efektif. Penumpang, baik laki-laki maupun perempuan, tak dijamin dapat tertib di jalur antrean yang disediakan, karena dalam keadaan terburu-buru. Begitu juga dengan solusi busway khusus wanita, karena tidak menutup kemungkinan pelecehan oleh sesama wanita yang mengalami kelainan seksual (kompasiana, 24/08/2011).
Lain Indonesia, lain pula di Barat. Di AS sebagai jantung kapitalisme, telah dilansir berita tentang Jessica Simpson, seorang aktris dan penyanyi, yang menjadi model foto tanpa busana dan tengah hamil tua untuk sampul majalah Elle edisi bulan April 2012 nanti. Selebriti dunia yang pernah berfoto semacam Simpson antara lain Demi Moore, Britney Spears, Mariah Carey, Claudia Schiffer dan Christina Aguilera (antaranews.com, 08/03/2012). Dan yang sangat menakjubkan, berita ini masuk kategori terpopuler di setiap laman manapun dan saat mengakses berita apapun di dunia maya. Dengan kata lain, berita ini juga telah menjadi berita terpopuler di dunia. Tentu terbayang pula bagaimana komentar-komentar yang beredar seputar kemunculan foto tersebut. Kata-kata tidak senonoh sudah pasti tidak dapat dihindari. Demikian kiranya saat anatomi tubuh telah menjadi komoditas ekonomi kapitalistik, na’udzubillaahi min dzaalik
Maka, perempuan seperti inikah yang layak dilindungi? Mereka tidak menghargai kehormatannya sendiri. Lebih parahnya, masyarakat dunia menikmati, negara-negara sekular pun memfasilitasi. Tak heran jika sampai muncul survey tentang negara yang paling banyak mengakses situs porno, di mana Indonesia termasuk salah satu dari 10 besarnya (kompas.com, 15/03/2012). Namun, perempuan semacam ini memang tetap berhak dilindungi, tapi mereka juga harus dibuat mengerti mengenai sisi kemuliaan yang mereka miliki. Jangan-jangan, mereka sendiri tidak pernah mengetahui sisi kemuliaan dirinya yang harus terjaga. Faktanya, mereka menghalalkan segala cara hingga menjual kemolekan tubuhnya pun karena motivasi ekonomi. Sebagaimana kisah seorang perempuan yang rela menjadi bintang utama film porno dengan bayaran hanya Rp 250.000,- untuk satu kali shooting film (inilah.com, 12/03/2012). Betapa murahnya.

Ideological Switch

[Isniani Muftiarsari, S.Si.]

Ada sebuah pertanyaan menarik. Mungkinkah terbentuk seseorang yang bertaqwa dan berideologi Islam dari sistem kapitalisme saat ini? Kita sama-sama tahu bahwa suatu sistem kehidupan, yang lahir dari ideologi tertentu, akan melahirkan orang-orang yang menganut ideologi tersebut dan memiliki kepribadian yang sejenis. Sistem Islam akan melahirkan muslim-muslim yang berideologi Islam, dengan akidah yang mengakar kuat, kepribadian yang luhur, senantiasa berperilaku sesuai dengan hukum syara, bahkan menjadi pembela-pembela ideologi Islam. Pun dengan sistem Kapitalisme, akan melahirkan diri-diri yang serba materialistis, dengan pemikiran liberal dan pragmatis, bahkan mungkin menjadi pejuang-pejuangnya dimanapun dia berada.

Pertanyaan di atas muncul ketika umat Islam di dunia ini hidup bukan di dalam sistem Islam, melainkan Kapitalisme. Beragam pemikiran asing sudah mengalir dalam darah kaum muslimin, dari hal terkecil dalam masalah individu, hingga hal terbesar dalam perkara negara. Jangankan menjadi penganut taat, mereka tak lagi mengenali Islam itu sendiri. Semuanya bercampur aduk. Nah, lantas apa mungkin, dalam kondisi seperti ini, bisa lahir muslim dengan kualitas seperti layaknya dia hidup dalam sistem Islam?