[Rina Yunita, S.P.]
Saat
ini siapa sih yang ga kenal dengan grup band asal korea Super Junior yang
terkenal dengan lagu Mr simplenya atau Shinee dengan Lucifernya, Big Bang
dengan Liesnya, dan MBlaq dengan Monalisanya. Belum lagi girl band korea yang
saat ini menjadi hitsnya anak-anak remaja bahkan dewasa seperti SNSD, 2NE1,
Wonder Girl, dan teman-temannya. Kalo ga kenal, pasti kita dibilang ketinggalan
zaman, ga gaul, kuper alias kurang pergaulan. Lebih parah lagi kalo ada yang sampe
bilang begini, “ hallloooww kmane aje loh, hari gini ga ngorea”. Kemungkinan itulah
kalimat yang bakal nyasar ke kita.

Boleh
diakui memang yang namanya sinetron korea itu punya kelebihan sehingga semua
kalangan menyukainya. Pertama, dari ide cerita sangat bervariasi dan tidak
membosankan seperti sinetron-sinetron indonesia yang episode ceritanya bisa
dicatet di rekor muri. Kedua, kelebihan sinetron korea adalah dari segi
pengemasan nilai kehidupan. Artinya, korea mampu mengemas nilai asia yang
identik dengan sikap sopan dan santun, menghormati orang tua, dan bekerja
keras, dengan cara yang modern. Secara kebanyakan masyarakat sekarang sudah
bosan dengan nilai-nilai liberal yang ditawari film-film barat. Di saat
masyarakat mulai jenuh dengan itu semua, muncullah film-film korea yang
menawarkan sesuatu yang menurut mereka unik, masih mengedepankan nilai moral dan
etika serta menyegarkan.
Di
televisi kita juga bisa melihat gimana sih gelombang korea atau korean wave
atau dalam bahasa koreanya disebut Hallyu ini sangat deras menyambut kita.
Mulai dari acara musik semisal music bang dan K-POP yang nampilin lagu apa yang
lagi ngehits di blantika musik korea dalam dan luar negeri, acara pemilihan boy
dan girl band sampe berita-berita selebritis korea ga kalah diputar di stasiun
tv kita. Tidak hanya satu stasiun tv saja yang menayangkan hal-hal berbau
korea, sebut saja Indosiar, trans7, O-channel, B-channel, dan beberapa stasiun
tv lainnya.
Korean
wave atau hallyu ini bisa dibilang sudah memberikan dampak yang besar terhadap
perubahan gaya hidup masyarakat indonesia, khususnya para remaja. Disadari atau
tidak, melalui film dan musik, korea hendak memasarkan kebudayaan dan kebiasaan
mereka. Lihat saja para remaja kita saat ini, dari segi pakaian, mereka meniru
cara berpakaian para artis korea yang menggunakan rok mini atau celana mini
dengan jaket berbulu ditambah kaos kaki yang menutupi hingga pahanya. Soal makanan
pun sama, remaja sekarang lebih suka membeli mie ramen daripada sarimi dan
lebih keren kalo udah pernah makan yang namanya kimbab, kimchi, bulgogi, dan
mungkin sampe minum soju (arak beras khas korea). Bahasa korea juga menjadi
populer setelah munculnya korean wave ini. Kini bisa kita lihat banyak sekali
lembaga kursus yang menawarkan bahasa korea sebagai salah satu pilihannya.
Banyak mahasiswa yang tertarik untuk ikut pertukaran pelajar ke korea atau ke
korea hanya untuk liburan semata. Bahkan ada yang merubah keinginannya dari
mencari suami khas betawi ala jawa menjadi suami khas korea atau setidaknya
mirip-miriplah sama orang korea.
Walhasil, para remaja kita dan sebagian besar masyarakat cenderung mengikuti tren korea yang ada sekarang. Namun pertanyaan, apa sih sebenarnya yang ada dibalik fenomena Hallyu ini? Knapa korea bisa memberikan pengaruh yang luar biasa, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri? Apakah ada kemungkinan fenomena ini didukung oleh ideologi yang sedang mencengkram dunia ini?
Dalam
politik internasional, posisi korea selatan memiliki peran yang strategis. Selain
sebagai Negara maju yang terkenal dengan teknologinya juga perannya sebagai
Negara satelit dari Negara adidaya saat ini, yaitu Amerika. Negara satelit merupakan
Negara yang mengadopsi kepentingan Negara adidaya (Negara utama), dalam hal ini
korea selatan mengadopsi kepentingan Negara adidaya untuk wilayah asia
timur-tenggara. Jadi sudah sewajarnya juga bila korea selatan mengadopsi
ideology yang sama dengan yang diemban oleh Amerika.
Korea
selatan dengan industry hiburan dan pariwisatanya mencoba untuk menyebarkan apa
yang menjadi kepentingannya. Sama halnya dengan Amerika, korea selatan juga
menggunakan 4F, yaitu food, fashion, film, dan fun dalam melebarkan sayapnya ke
seluruh penjuru asia dan bahkan dunia. Ditambah media massa baik elektronik
maupun cetak turut mempermudah penyebarannya sehingga dapat dilihat bahwa peran
media besar sekali dalam hal ini. Melalui dunia hiburannya, korea selatan mampu
memasarkan produk-produk yang dihasilkannya mulai dari barang elektronik
seperti hp dengan merek yang cukup populer di Indonesia (LG dan Samsung), jaket
ala korea dan pakaian mini yang biasa digunakan artis-artis korea, kosmetika
ala korea, dan juga makanan khas korea yang diperkenalkan melalui film tersebut
seperti mie ramyun, bulgogi, kimchi, kimbab, bibimbab dan lain sebagainya.
Belum lagi lagu-lagu soundtrack film yang ear-catching dan lagu K-POP
yang saat ini banyak di download oleh penggemar korea.
Selain
itu, korea juga berhasil memasarkan nilai-nilai yang menjadi kebudayaannya,
seperti liberalisme, hedonisme, dan permissivisme. Kita bisa melihat bagaimana
para remaja kita mulai mengikuti mode korea terkini dan rela mengeluarkan
banyak uang hanya untuk bisa mengikuti konser music yang mendatangkan bintang-bintang
korea. Dari sisi pergaulan, mereka hendak mengajak para remaja kita untuk lebih
bebas berteman dengan siapa saja tanpa batasan, pacaran, dan sampai pada
pergaulan bebas yang tidak lepas dari pegangan tangan, ciuman, dan bahkan
berhubungan intim. Intinya kebudayaan menjadi isu penting dalam globalisasi budaya
korea karena didalamnya mengandung nilai-nilai dan ideology barat seperti
kebebasan, gaya hidup berhura-hura dan serba boleh. Dari sini kita bisa melihat
bahwa apa yang ada dibalik fenomena Hallyu atau Korean wave ini tiada lain
adalah perpanjangan tangan dari penyebaran ideology barat yang merusak.
Sebenarnya
bila kita sekedar melihat film dan menyukai lagu-lagunya sebagai hiburan, itu
tidak menjadi masalah atau boleh-boleh saja. Tapi jangan sampai kita menjadi
kecanduan dan bahkan menjadikan nilai-nilai liberal, hedon dan permissive tadi
menjadi gaya hidup kita. Sebagai seorang muslim sudah selayaknyalah kita
mengambil gaya hidup hanya dari islam saja. Karena islam datang sudah dalam
bentuk sempurna yang peraturannya meliputi seluruh bidang kehidupan. Jadi,
seharusnya kita bangga dengan identitas keislaman kita dan tidak perlu
meniru-niru gaya hidup bangsa lain yang jauh dari nilai-nilai islam. Allah
berfirman dalam suran Al Israa ayat 36, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mengetahui apapun tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan
dan hati akan dimintai pertanggungjawabannya.”
Keren banget desainnya. mantep dah!!... ngomong2 kok yg nulis hafal bgt ya.hehe.. tp skrg emg lg demam bgt ma korea. Indosiar dr jam 12 siang mpe jam 18.00 korean semua. yah, wajarlah yg namanya habit. yg awalnya sesuatu yg asing tp klu selalu ditampilkan mk seolah menjadi sesuatu yg biasa & wajib diikuti tmasuk para generasi muslim pun byk yg mengikuti gaya hidup spt ini. Hal ini ditambah dg para artis yg sering nongol di TV pun ikut mjd penyokong gaya hidup ini. Membuat generasi Muslim mjd semakin kehilangan identitas dirinya
BalasHapusSubhanallah...ok banget nih tulisannya. hanya saja, afwan ada beberapa masukan dalam beberapa pernyataan: "Sebenarnya bila kita sekedar melihat film dan menyukai lagu-lagunya sebagai hiburan, itu tidak menjadi masalah atau boleh-boleh saja." (pernyataan ini kalo bisa harus dibarengi serta diperkuat dengan dalil dan arahan untuk lebih banyak mendengarkan/melihat yang lain seperti murattal atau lagu2 yang bertemakan islam, agar tidak terkesan "ikut melegalkan".
BalasHapus"Tapi jangan sampai kita menjadi kecanduan..." Hmmm, saya rasa kalo udah nonton film korea, apalagi alurnya menarik agak sulit "lepas" dari namanya kecanduan untuk mengikuti ceritanya sampe habis (pengalaman pribadi, hehehe), tp tentu masih dibatas yang wajar. Oleh karena itu, coba ditegaskan maksud dari kecanduan yang seperti apa. karena nanti saya juga kena nih....hehehe.